Dipsotkan oleh :
MUHSYANUR,S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan
memperhatikan arah dan prioritas pendidikan nasional dinyatakan bahwa
penguasaan kemampuan membaca dikenal sebagai kunci pembuka untuk
memasuki dunia yang lebih luas dan penguasaan kemampuan membaca sejak
dini dipandang sebagai salah satu upaya peningkatan kemampuan membaca.
Melalui pembelajaran membaca yang baik akan dapat memacu penguasaan
kemampuan membaca dan perkembangan dimensi afektif anak dapat
dioptimalkan.
Kemampuan membaca merupakan salah satu standar
kemampuan Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua
jenjang, termasuk di jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan
memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai (Depdiknas, 2003).
Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan
mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Dengan terbatasnya
kemampuan membaca siswa sangat mengganggu aktifitas belajar mengajar,
tidak hanya pada guru sendiri melainkan juga pada siswa. Kemampuan
membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pengajaran bahasa sendiri,
tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain (Depdikbud, 1991/1992).
Pembelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bertujuan meningkatkan kemampuan
siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis.
Kemampuan membaca sebagai salah satu kemampuan berbahasa tulis yang
bersifat reseptif perlu dimiliki siswa SD agar mampu berkomunikasi
secara tertulis. Oleh karena itu, peranan pengajaran Bahasa Indonesia,
khususnya pembelajaran membaca di SD menjadi sangat penting.
Pembelajaran
Bahasa Indonesia diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif
sedangkan keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada
tahap-tahap selanjutnya. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan
bahasa tulis yang reseptif. Dengan membaca, seorang akan dapat
memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman
baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan seseorang
mampu mempertinggi daya pikirannya, mempertajam pandangannya dan
memperluas wawasannya.
Kemampuan membaca harus segera dikuasai
oleh para siswa di SD karena kemampuan ini secara langsung berkaitan
dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa
dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat
ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca mereka. Siswa yang tidak
mampu membaca dengan lancar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap
dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran,
buku-buku penunjang dan sumber-sumber belajar tertulis yang lain.
Akibatnya, kemajuan belajar juga lamban jika dibandingkan dengan
teman-temannya yang lancar dalam membaca.
Ketidakmampuan membaca
lancar ini juga dialami dan terjadi di kelas II SDN X terutama pada awal
semester II. Ini tercermin dari hasil tes kemampuan membaca secara
individual yang dilakukan guru. Dari 18 siswa, ada sebanyak 6 anak yang
belum lancar membaca sehingga materi bacaan yang dibaca harus dieja.
Materi yang seharusnya terselesaikan tidak dapat terselesaikan karena
harus diulang-ulang.
Selain harus mengeja kata demi kata
pengucapan lafal dan intonasi kalimat belum benar. Selain itu siswa
belum bisa memahami isi bacaan. Tuntutan dalam kurikulum KTSP kelas II
siswa harus dapat membaca teks atau kalimat dengan lafal dan intonasi
yang tepat dan dapat menceritakan isi bacaan. Standar kemampuan yang
tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dalam standar
isi pelajaran Bahasa Indonesia kelas II, khususnya aspek membaca
disebutkan bahwa siswa mampu membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan
memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat dan menyebutkan teks agak
panjang (20-25 kalimat) yang dibaca dalam hati.
Sebagai bagian
dari standar kemampuan yang akan dicapai dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, kemampuan membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam
peningkatan kualitas hidup seseorang. Melalui kemampuan membaca tidak
hanya memungkinkan seseorang meningkatkan keterampilan kerja dan
pengusaan berbagai bidang akademik, tetapi juga memungkinkan
berpartisipasi dalam kehidupan sosial-budaya, politik dan memenuhi
kebutuhan emosional. (Mulyono Abdurrahman, 2003: 200).
Pengajaran
membaca pada dasarnya memberi bekal pengetahuan kepada siswa untuk
menguasai teknik-teknik membaca yang baik dan benar. Betapa besar
manfaat membaca dalam rangka menambah pengetahuan siswa. Membaca juga
bermanfaat untuk rekreasi atau untuk memperoleh kesenangan. Oleh karena
itu guru perlu merancang pembelajaran membaca yang baik sehingga mampu
menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Kebiasaan
membaca dapat dibiasakan sejak anak berada pada Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah. Pembelajaran membaca pada siswa sekolah dasar
dimulai dari hal yang paling dasar yaitu kelancaran membaca. Salah satu
tujuan pengajaran membaca di sekolah dasar adalah agar siswa dapat
menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual
serta kematangan emosional dan sosial.
Walaupun pengajaran membaca
banyak dilatihkan tetapi kenyataan menunjukkan kemampuan membaca siswa
masih memprihatinkan. Masalah kesulitan membaca lancar ini merupakan
masalah yang perlu dicari penyebab dan cara pemecahannya.
Faktor-faktor
penyebab dari permasalahan rendahnya kemampuan membaca siswa antara
lain sebagai berikut: (1) Penguasaan gramatika Bahasa Indonesia yang
kurang (2) Sikap siswa terhadap Bahasa Indonesia masih kurang (3)
Rendahnya kemampuan kebahasaan para siswa (4) Kemandirian belajar siswa
(5) Status sosial siswa (6) Ketidakmampuan guru dalam memilih dan
menerapkan pendekatan yang kurang tepat (7) Penekanan bahan pengajaran
yang teortis (8) Kurangnya kegiatan praktis dalam meningkatkan kemampuan
membaca siswa (9)Sistem penilaian yang kurang tepat (10) Ketersediaan
waktu yang kurang memadai dan sebagainya.
Siswa berkesulitan
membaca lancar harus memperoleh perhatian yang cukup dari para guru dan
secepatnya harus segera ditangani. Kenyataan tersebut tidaklah mustahil
apabila ada siswa yang belum dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa belum tuntas dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Mengacu kenyataan di atas, maka untuk meningkatkan
kemampuan membaca lancar perlu kiranya guru memberikan program
pengajaran yang tepat, yaitu memberikan remedial teaching. Proses
remedial teaching merupakan salah satu bentuk pelayanan khusus karena
disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik kesulitan belajar yang
dihadapi siswa. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan
cara belajar, cara mengajar, menyesuaikan materi pelajaran, penyembuhan
hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi dalam remedial teaching yang
diperbaiki adalah keseluruhan proses belajar.
Dari uraian di atas,
penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul "Penerapan
Remidial Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Lancar Siswa
Kelas II SDN X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX ".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti rumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan model
remedial teaching dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa
kelas II SDN X Kabupaten X ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca lancar
siswa kelas II SDN X Kabupaten X dengan menerapkan remedial teaching.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Manfaat Teoretis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar.
b. Dapat memberikan arah para guru dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan siswa.
c. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca lancar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Penerapan
remedial teaching dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
kemampuan membaca lancar memungkinkan siswa melakukan aktivitas
pembelajaran melalui proses yang tepat dan memudahkan siswa memahami dan
mengikuti pelajaran berikutnya serta dapat meningkatkan prestasi
belajar Bahasa Indonesia.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini
dapat memberikan pengalaman langsung pada guru khususnya peneliti yang
terlibat dalam memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan metode yang
lebih inovasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan menjadi acuan
dalam penerapan strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang tepat dan
sesuai dalam mengatasi masalah pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Hasil
penelitian ini dapat memberikan pengalaman pada guru-guru lain sehingga
memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan remidial teaching dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia serta dapat menumbuhkan pembelajaran yang
aktif, efektif dan menyenangkan. Selain itu sebagai masukan untuk
program sekolah agar dapat membimbing dan mendidik siswa yang
berkesulitan belajar, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
kesulitan belajar yang dihadapi untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar