Dipostkan oleh :
MUHSYANUR, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup
negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Departemen
Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan dan telah melakukan pembaharuan sistem
pendidikan. Usaha tersebut antara lain adalah penyempurnaan kurikulum,
perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga
pengajar.
Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru
memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Guru sebagai tenaga
profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai
teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan
metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa
berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, bahasa
yang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1)
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara,
(3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia(Permendiknas
No 22 Tahun 2006).
Untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa
Indonesia, pengajarannya dilakukan sejak dini, yakni mulai dari sekolah
dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih
lanjut. Pembelajaran bahasa Indonesia ini diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Penguasaan
bahasa Indonesia yang baik dapat diketahui dari standar kompetensi yang
meliputi, membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan (menyimak).
Menulis
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar
yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan
keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan, terus
menerus dan sungguh-sungguh (St.Y.Slamet, 2009:98). Pembelajaran
keterampilan menulis pada jenjang Sekolah Dasar merupakan landasan untuk
jenjang yang lebih tinggi nantinya. Siswa Sekolah Dasar diharapkan
dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis guna menjadi
bekal ke jenjang lebih tinggi. Pembelajaran ketrampilan menulis di
Sekolah Dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan keterampilan
menulis ke jenjang pembelajaran sekolah sesudahnya nanti. Dengan
banyaknya latihan pembelajaran menulis, diharapkan dapat membangun
keterampilan menulis siswa lebih meningkat lagi. Dengan keterampilan
menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat
mempergunakan bahasa sebagai sarana menyalurkan kreativitasnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu pembelajaran keterampilan
menulis yang perlu dipelajari siswa adalah ketrampilan menulis narasi.
Dalam pembelajaran menulis, diharapkan siswa tidak hanya dapat
mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga diperlukan
kecermatan untuk membuat argumen, memiliki kemampuan untuk menuangkan
ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca.
Di antaranya mereka harus dapat menyusun dan menghubungkan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi karangan
yang utuh.
Beberapa keprihatinan akan ketidakmampuan siswa akan
keterampilan menulis tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri X. Nilai yang diperoleh siswa pada
kompetensi dasar menulis sebagian besar masih jauh dari nilai kriteria
ketuntasan minimal(KKM) yang ditargetkan yaitu 65. Dari tes pratindakan
yang dilakukan guru mengenai keterampilan menulis narasi baru 27 % siswa
yang memenuhi KKM, sedangkan 73% siswa belum memenuhi KKM. Berdasarkan
pengamatan dan hasil wawancara (Hasil wawancara prapenelitian dengan
guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri X, 10 Februari 2009) yang telah
dilakukan, masih banyak siswa yang masih belum bisa menulis narasi
dengan baik. Ada yang masih bingung bagaimana memulai untuk menulis,
tata bahasa yang campur, tidak sistematis, dan tidak ada kesesuaian
antara ide pokok dan kalimat utama atau pendukungnya.
Beberapa
faktor yang menjadi penyebab dari kesulitan siswa dalam menulis adalah
dari siswa sendiri di mana mereka jarang menulis, kurangnya motivasi
pada siswa, dan guru kurang memfasilitasi siswa dengan model
pembelajarannya. Bagaimanapun, guru sangat berperan penting dalam proses
belajar mengajar, memberi motivasi dan membangkitkan motivasi siswa
dalam pencapaian keterampilan menulis.
Dengan mempertimbangkan
masalah di atas maka penelitian ini menggunakan media gambar berseri
untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV
Sekolah Dasar Negeri X Kecamatan X Kabupaten X. Hal ini sesuai dengan
pendapat Arif Sadiman (1996:31) yang menyatakan bahwa media gambar
sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah
jika dibandingkan dengan bahasa verbal, dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, memperjelas
masalah bidang apa saja, harganya murah dan mudah didapat serta
digunakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka permasalahan yang akan dirumuskan dalam perumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan motivasi untuk menulis narasi siswa Kelas IV SDN X?
2. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa Kelas IV SDN X?
C. Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan:
1. motivasi menulis narasi dengan media gambar berseri siswa Kelas IV SDN X.
2. keterampilan menulis narasi dengan media gambar berseri siswa Kelas IV SDN X .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Secara Teoretis
Dapat dijadikan acuan bagi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa yang berkaitan dengan penulisan narasi.
2. Secara Praktis
a.
Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan model pembelajaran guna
meningkatkan keterampilan berbahasa, khususnya yang berkaitan dengan
penulisan narasi.
b. Penulisan ini juga diharapkan dapat dijadikan
acuan oleh pengajar keterampilan berbahasa dalam menentukan model
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengajaran di kelas, khususnya
penulisan narasi.
c. Diharapkan dapat menggugah siswa dalam menulis narasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar